Selasa, 05 Maret 2013
this is my art :)
i know may be it's not good , its not beautiful its not like art picture, but i do it by myself :D i am very proudly, my mom help me and waiting me until midnight to finished this picture :)) . its my last exam , my last assignment in art lesson . so, i hope .. its not disappointing ;) thank you
BIOGRAFI SINGKAT NABI MUHAMMAD SAW
Semoga Bermanfaat :)
Nasab-nya ialah
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qushayyi
bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin
an-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Mu’iddu bin Adnan. Itulah batas nasab Rasulullah saw yang telah disepakati.
Selebihnya dari yang telah disebutkan masih diperselisihkan. Tetapi, hal yang
sudah tidak diperselisihkan lagi ialah, bahwa Adnan termasuk anak Ismail, Nabi
Allah, bin Ibrahim, kekasih Allah. Dan bahwa Allah telah memilihnya dari
kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling utama dan suci. Tak sedikit
pun dari karat-karat jahiliyah menyusup ke dalam nasabnya.
Nabi Muhammad saw dilahirkan pada
tahun gajah, yakni tahun dimana Abraham al-Asyram berusaha menyerang Mekah dan
menghancurkan Ka’bah. Lalu Allah menggagalkannya dengan mu’jizat yang
mengagumkan, sebagaimana diceritakan dalam al-Qur’an. Menurut riwayat yang
paling kuat jatuh pada hari Senin malam, 12 Rabi’ul Awwal. Ia dilahirkan dalam
keadaan yatim. Bapaknya Abdullah, meninggal ketika ibunya mengandungnya dua
bulan. Lalu ia diasuh oleh kakeknya, Abdul-Muththalib, dan
disusukannya-sebagaiman tradisi Arab pada waktu itu-kepada seorang wanita dari
Bani Sa’d bin Bakar, bernama Halimah binti Abu Dzu’aib.
Ketika sudah berumur enam tahun,
ibunya, Aminah, meninggal dunia. Kemudian berada dalam asuahan kakeknya, Abdul
Muththalib. Tetapi setelah genap berusia delapan tahun, ia ditinggal mati oleh
kakeknya. Setelah itu ia diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
SEKILAS
KONDISI OBJEKTIF MASYARAKAT ARAB PRA-RISALAH
Sebelum risalah Nabi Muhammad saw.,
kondisi kehidupan masyarakat Arab secara umum dikenal sebagai masyarakat
Jahiliyah, zaman kebodohan, atau dalam istilah Al-Qur`an diisyaratkan sebagai
kehidupan adz-dzulumat. Dekandesi moral masyarakat tampak dalam aktifitas
tercelanya seperti minum-minuman keras, berjudi, berzina, riba dan mengubur
anak perempuan hidup. Disebut demikian, karena kondisi sosial, politik,
dan kehidupan spiritualnya, yang dalam waktu cukup lama, tidak memiliki nabi,
kitab suci, ideology agama, dan tokoh besar yang membimbingnya. Mereka tidak
memiliki sistim pemerintahan dan hukum yang ideal, dan tidak mengindahkan
nilai-nilai moral. Tingkat keberagamannya hampir kembali pada masyarakat
primitif yang jauh dari nur Ilahi.
Mereka terpecah belah menjadi
berbagai suku yang saling bermusuhan sehingga secara politis tidak mengenal
sistim pemerintahan pusat yang dapat mengendalikan perpecahan dan permusuhan.
Sebagian mereka belum mengenal sistim hukum. Hukum yang berlaku bagaikan hukum
rimba, yang kuat menindas yang lemah.
Secara geografis dan demografis,
wilayah Arab merupakan daerah gersang dan mata pencaharian sebagian besar
penduduknya adalah beternak. Kelompok bangsawan menguasai hubungan perdagangan
domestik dan luar negeri. Sistim perekonomian didominasi oleh kaum aristokrat
yang konglomerat. Masyarakat pada umumnya miskin dan menderita, sebagai akibat
dari kesenjangan sosial ekonomi yang melahirkan ketidakadilan dan penindasan.
Dari segi kebudayaan, masyarakat
Arab terkenal mahir dalam bidang bahasa dan syair (sastra). Bahasanya sangat
kaya sebanding dengan bahasa bangsa Eropa dewasa ini. Hal tersebut merupakan
kontribusi yang cukup penting dalam pengembangan dan penyebaran Islam. Menurut
Pilihip K. Hitti, keberhasilan penyebaran Islam di antaranya didukung
oleh keleluasaan bahasa Arab, khususnya bahasa Al-Qur`an. Namun,
kemajuan kebudayaan mereka dalam bidang sya`ir khususnya, diwarnai semangat
kesukuan.
Adapun dari sisi keagamaan,
mayoritas masyarakat bangsa Arab merupakan penyembahan berhala, kecuali
sebagian kecil menganut agama Yahudi dan Nasrani. Selain penyembah berhala, ada
juga yang menyembah matahari, bintang, dan angin. Di antara mereka ada yang
atheis, tidak mempercayai Tuhan YME., adanya hari pembalasan, dan tidak
mempercayai keabadian jiwa manusia. Setiap daerah dan suku mempunyai dewa dewi
(berhala). Di antara berhala yang paling dipuja merka adalah Al-Uzza, Al-Latta,
Manah, dan Hubbal. Tidak kurang dari 360 berhala yang ditata disekeliling kabah
untuk disembah. Setiap tahun masyarakat Arab datang ke kabah untuk melakukan
penyembahan massal terhadap berhala tersebut, bersamaan dengan
diselenggarakannya pekan raya yang dikenal dengan Pekan Raya Ukaz.
Dalam kondisi sosial dan moral,
khususnya yang berkaitan dengan martabat kaum wanita, masyarakat Arab pra-Islam
memandang bahwa wanita ibarat barang mainan, binatang piaraan, atau lebih hina.
Wanita sama sekali tidak mendapatkan penghormatan sosial dan tidak memiliki hak
apa pun. Derajat wanita pada waktu itu menempati kedudukan yang terendah
sepanjang sejarah umat manusia.
Adapun faktor positif dari sifat dan
karakter masyarakat Arab, antara lain adalah: mempunyai ketahanan fisik yang
perima; pemberani, daya ingat yang kuat, kesadaran akan harga diri dan
martabat, cinta kebebasan, setia terhadap suku dan pemimpinnya, pola
kehidupannya sederhana, ramah tamah, dan mahir dalam bersyair. Namun,
sifat-sifat dan karakter yang baik tersebut seakan tidak ada artinya karena
diselimuti kondisi ketidak adilan, kekejaman, dan keyakinan terhadap khurafat.
Senin, 04 Maret 2013
my Letter , my story for ALLah
disini aku ingin bercerita, ya ALLah engkau tau seberapa sulitnya ayah. bagaimana keadaanku, beri kesempatan sekali lagi untukku ya Tuhanku. Aku sudah terlalu banyak mengecewakannya.. kepada siapa lagi aku memohon ? kalau bukan padamu. Aku tau aku percaya, engkau MAHA MELIHAT , MAHA MENDENGAR, MAHA MENGETAHUI , MAHA PENGAMPUN , MAHA PENYAYANG, MAHA SEGALANYA. yang menguasai semesta dan isinya ini, aku tak ada daya tanpamu ALLah... maaf maaf maaf,ASTAGHFIRULLAHALADZIM. Aku sadar atas kecerobohanku ya Rabb, keteledoranku, tidak mendengarkan apa katanya. tapi jangan biarkan aku mengecewakannya, membebani pikirannya lagi dengan masalah ini :( . Sekuat tenaga aku akan membahagiakannya......
Langganan:
Postingan (Atom)